Karimunjawa - Sabtu kemarin (27/4/2019), ada beberapa Mahasiswa dari Universitas Diponegoro fakultas ilmu budaya departemen sejarah yang bekerja sama dengan yayasan pitulikur pulo karimunjawa ini melakukan kegiatan aksi sosial bersih sampah di Pulau karimunjawa. Jumlah mahasiswa ini ada sekitar 90 (sembilan puluh) mahasiswa yang ikut dalam kegiatan PKL (praktek kerja lapangan).
Para mahasiswa berencana melakukan kegiatan penelitian dan juga aksi sosial lainnya selama sepekan di pulau surga ini, karimunjawa. Kampus Undip ini, sejak 2004 sudah banyak melakukan aksi bersih-bersih sampah di pulau karimunjawa dan dapat dipastikan hampir setiap tahun.
Kegiatan bersih sampah ini, peserta mahasiswa dikelompokkan menjadi 5 (lima) kelompok untuk aksi bersih sampah. Kelompok pertama di tempatkan di lokasi pelabuhan bagian barat, sedangkan kelompok kedua di area pelabuhan perikanan, untuk kelompok ketiga di lokasi alun-alun karimunjawa, kemudian kelompok ke 4 dan ke 5 bertugas membersihkan sampah dengan berkeliling area perkotaan karimunjawa untuk memungut sampah.
Dari kegiatan aksi bersih sampah tersebut, para mahasiswa ini mampu mengumpulkan berbagai macam sampah organik sebanyak 32,5 Kg, sampah anorganik sebanyak 26,5 Kg dan sampah Residu 27,5 Kg. Tujuan dari kegiatan aksi bersih sampah adalah untuk menumbuhkan rasa kecintaan dan kepedulian untuk menjaga lingkungan sendiri dan juga memberikan contoh kepada masyarakat khususnya masyarakat karimunjawa dan juga para mahasiswa lainnya.
Saat ini sampah dikumpulkan di TPA sementara yang disediakan oleh pihak DLH jepara. Karena TPA belum ada yang menyediakan, termasuk pemerintah daerah Jepara. Hal ini juga mendorong masyarakat untuk memberikan usulan kepada pemerintah daerah untuk ikut mengatasi masalah sampah di Pulau Karimunjawa dengan menyediakan TPA.
Ketua Yayasan Pitulikur Pulo, Djati Utomo, mengatakan bahwa yayasannya terus mengusulkan agar disediakan TPS3R di karimunjawa. Hal ini Yayasan pitulikur Pulo sudah menerima mesin pelebur sampah dari Pemerintah provinsi, Jawa Tengah, di tahun ini. Djati menambahkan kalo masalah sampah ini sangat serius di pulau Karimunjawa.
"Jika tidak ada yang mengurusi masalah sampah di Pulau Karimunjawa, maka tidak sampai 3 tahun pulau ini akan banyak sampah di sembarang tempat. Oleh karena itu, kami, yayasan pitulikur pulo serius menangani sampah di Pulau Karimunjawa." kata Djati Utomo, Ketua yayasan Pitulikur Pulo.
Semua masyarakat menginginkan pulau ini bersih dari sampah. Sehingga pulau karimunjawa menjadi tujuan utama para turis lokal dan mancanegara. Hal ini dikarenakan jumlah kunjungan wisatawan semakin bertambah setiap tahunnya.
Akhir dari aksi bersih sampah ini, para mahasiswa undip menyerahkan alat-alat untuk sampah sebagai pembersihan pantai kepada Yayasan Pitulikurpulo. Alat-alatnya berupa basket/keranjang, trustbag, dan garukan sampah. Hal ini bertujuan untuk membantu program kerja Yayasan Pitulikur Pulo dalam kepedulian sampah.
Para mahasiswa berencana melakukan kegiatan penelitian dan juga aksi sosial lainnya selama sepekan di pulau surga ini, karimunjawa. Kampus Undip ini, sejak 2004 sudah banyak melakukan aksi bersih-bersih sampah di pulau karimunjawa dan dapat dipastikan hampir setiap tahun.
Kegiatan bersih sampah ini, peserta mahasiswa dikelompokkan menjadi 5 (lima) kelompok untuk aksi bersih sampah. Kelompok pertama di tempatkan di lokasi pelabuhan bagian barat, sedangkan kelompok kedua di area pelabuhan perikanan, untuk kelompok ketiga di lokasi alun-alun karimunjawa, kemudian kelompok ke 4 dan ke 5 bertugas membersihkan sampah dengan berkeliling area perkotaan karimunjawa untuk memungut sampah.
Dari kegiatan aksi bersih sampah tersebut, para mahasiswa ini mampu mengumpulkan berbagai macam sampah organik sebanyak 32,5 Kg, sampah anorganik sebanyak 26,5 Kg dan sampah Residu 27,5 Kg. Tujuan dari kegiatan aksi bersih sampah adalah untuk menumbuhkan rasa kecintaan dan kepedulian untuk menjaga lingkungan sendiri dan juga memberikan contoh kepada masyarakat khususnya masyarakat karimunjawa dan juga para mahasiswa lainnya.
Saat ini sampah dikumpulkan di TPA sementara yang disediakan oleh pihak DLH jepara. Karena TPA belum ada yang menyediakan, termasuk pemerintah daerah Jepara. Hal ini juga mendorong masyarakat untuk memberikan usulan kepada pemerintah daerah untuk ikut mengatasi masalah sampah di Pulau Karimunjawa dengan menyediakan TPA.
Ketua Yayasan Pitulikur Pulo, Djati Utomo, mengatakan bahwa yayasannya terus mengusulkan agar disediakan TPS3R di karimunjawa. Hal ini Yayasan pitulikur Pulo sudah menerima mesin pelebur sampah dari Pemerintah provinsi, Jawa Tengah, di tahun ini. Djati menambahkan kalo masalah sampah ini sangat serius di pulau Karimunjawa.
"Jika tidak ada yang mengurusi masalah sampah di Pulau Karimunjawa, maka tidak sampai 3 tahun pulau ini akan banyak sampah di sembarang tempat. Oleh karena itu, kami, yayasan pitulikur pulo serius menangani sampah di Pulau Karimunjawa." kata Djati Utomo, Ketua yayasan Pitulikur Pulo.
Semua masyarakat menginginkan pulau ini bersih dari sampah. Sehingga pulau karimunjawa menjadi tujuan utama para turis lokal dan mancanegara. Hal ini dikarenakan jumlah kunjungan wisatawan semakin bertambah setiap tahunnya.
Akhir dari aksi bersih sampah ini, para mahasiswa undip menyerahkan alat-alat untuk sampah sebagai pembersihan pantai kepada Yayasan Pitulikurpulo. Alat-alatnya berupa basket/keranjang, trustbag, dan garukan sampah. Hal ini bertujuan untuk membantu program kerja Yayasan Pitulikur Pulo dalam kepedulian sampah.