Sedang viral di sosmed tentang sosok wanita bernama Audrey Yu Jian Hui. Kabarnya wanita ini akan dijadikan menteri oleh Presiden Jokowi. Audrey ini lahir di Surabaya, 1 Mei 1988, ia memiliki nama asli Maria Audrey Lukito. Nama lengkap ini memang diberikan orangtuanya karena waktu itu tidak disarankan menggunakan nama Tionghoa.
Audrey sejak kecil menguasai bahasa inggris, perancis dan Indonesia, baru kemudian bahasa mandarin. Hal ini ia pelajari karena bahasa Mandarin adalah bahasa nenek moyangnya. Audrey mengaku bahwa ia seorang wanita yang Jenius, namun mempunyai efek kemalangan bagi Audrey. Hal ini ia rasakan di lingkungan sosialnya yang belum menerima dan memahami kemampuan dan kelebihannya.
Audrey mengalami ketersisihan sejak dilahirkan yang kemudian menjadi anak jenius di Indonesia. Ia mengaku bahwa Indonesia pada umumnya masyarakaynya tidak suka berpikir kritis dan terlalu dalam. Ia pun menceritakan pengalamannya bahwa ia pernah bertanya makna hidup sebelum ia memasuki TK (taman kanak-kanak), dan kemudian menyadari bahwa pertanyaannya itu membuat takut semua orang. Kemudian ia pun harus berpura-pura belum pernah memikirkan apapun. Hal ini dituliskan di blog pribadinya.
Saat usia 6 tahun, Audrey Jatuh cinta dengan Pancasila. Ia pertama kalinya belajar tentang Ilmu propaganda nasional dan juga ideologi politik negara. Ia pun diam-diam mendalami dan mencoba memahami makna yang sebenarnya hidup dan kebahagiaan, sehingga pada akhirnya ia tertuju pada ideologi negara yang disebut Pancasila. Ia langsung jatuh hati pada sistem ideologi nasional Indonesia sebagai ideologi negaranya, yaitu Pancasila.
Pelajaran selanjutnya ia pelajari dengan serius tentang patriotisme, dan ternyata ia jatuh cinta juga dengan palajaran ini. Ia berpendapat bahwa di Indonesia ini seringkali patriotisme dianggap palsu.
Bahkan patriotisme ini sebagai kepura-puraan seseorang. Hal ini ia buktikan dengan fakta bahwa warga negara Indonesia tidak bisa membedakan mana orang Indonesia keturunan Tionghoa, dan budaya Tionghoa dengan orang yang lahir serta besar di Tiongkok. Ia juga memberikan contoh tentang ketidaktahuan perbedaan Ideologi Marxis, yaitu ideologi Korea Utara dan Ideologi China secara kontemporer. Hal inilah yang membuatnya harus berpura-pura untuk tidak pernah bisa memahaminya agar kehormatan keluarga terjaga.
Di blognya juga menceritakan bahwa saat usia 16 tahun, Audrey sudah diwisuda dan lulus dengan SummaCumLaude di Universitas Terdepan dan Terbaik di USA (Amerika Serikat), Universitasnya bernama "The College of William and Mary" yang berada di Virginia, AS.
Ia juga memberikan pernyataan bahwa belajar adalah satu satunya kesenangannya. Setelah ia lulus, ia kemudian justru masuk anggota TNI, yang akhirnya ditolak. Hal ini belum pernah ada dilakukan oleh gadis Tionghoa.
Audrey sejak kecil menguasai bahasa inggris, perancis dan Indonesia, baru kemudian bahasa mandarin. Hal ini ia pelajari karena bahasa Mandarin adalah bahasa nenek moyangnya. Audrey mengaku bahwa ia seorang wanita yang Jenius, namun mempunyai efek kemalangan bagi Audrey. Hal ini ia rasakan di lingkungan sosialnya yang belum menerima dan memahami kemampuan dan kelebihannya.
Audrey mengalami ketersisihan sejak dilahirkan yang kemudian menjadi anak jenius di Indonesia. Ia mengaku bahwa Indonesia pada umumnya masyarakaynya tidak suka berpikir kritis dan terlalu dalam. Ia pun menceritakan pengalamannya bahwa ia pernah bertanya makna hidup sebelum ia memasuki TK (taman kanak-kanak), dan kemudian menyadari bahwa pertanyaannya itu membuat takut semua orang. Kemudian ia pun harus berpura-pura belum pernah memikirkan apapun. Hal ini dituliskan di blog pribadinya.
Saat usia 6 tahun, Audrey Jatuh cinta dengan Pancasila. Ia pertama kalinya belajar tentang Ilmu propaganda nasional dan juga ideologi politik negara. Ia pun diam-diam mendalami dan mencoba memahami makna yang sebenarnya hidup dan kebahagiaan, sehingga pada akhirnya ia tertuju pada ideologi negara yang disebut Pancasila. Ia langsung jatuh hati pada sistem ideologi nasional Indonesia sebagai ideologi negaranya, yaitu Pancasila.
Pelajaran selanjutnya ia pelajari dengan serius tentang patriotisme, dan ternyata ia jatuh cinta juga dengan palajaran ini. Ia berpendapat bahwa di Indonesia ini seringkali patriotisme dianggap palsu.
Bahkan patriotisme ini sebagai kepura-puraan seseorang. Hal ini ia buktikan dengan fakta bahwa warga negara Indonesia tidak bisa membedakan mana orang Indonesia keturunan Tionghoa, dan budaya Tionghoa dengan orang yang lahir serta besar di Tiongkok. Ia juga memberikan contoh tentang ketidaktahuan perbedaan Ideologi Marxis, yaitu ideologi Korea Utara dan Ideologi China secara kontemporer. Hal inilah yang membuatnya harus berpura-pura untuk tidak pernah bisa memahaminya agar kehormatan keluarga terjaga.
Di blognya juga menceritakan bahwa saat usia 16 tahun, Audrey sudah diwisuda dan lulus dengan SummaCumLaude di Universitas Terdepan dan Terbaik di USA (Amerika Serikat), Universitasnya bernama "The College of William and Mary" yang berada di Virginia, AS.
Ia juga memberikan pernyataan bahwa belajar adalah satu satunya kesenangannya. Setelah ia lulus, ia kemudian justru masuk anggota TNI, yang akhirnya ditolak. Hal ini belum pernah ada dilakukan oleh gadis Tionghoa.