Jepara - Aktifis PMII (Pergerakan Mahasiswa Muslim Indonesia) Unisnu mengundang Plt Bupati Jepara untuk melaksanakan Pelantikannya dalam rangka penetapan Ketua terpilih, Ahmad Sirojul Munir, PC PMII Jepara 2019 - 2020.
Para aktifis PMII Unisnu Kabupaten Jepara ini diajak untuk menangkal paham-paham radikal dan ekstrimisme yang masuk di lingkungan kampus. Hal ini disampaikan oleh Asisten II Setda Jepara, yang mewakili Plt Bupati Jepara, Dian Kristiandi, untuk memberikan sambutan di acara pelantikan Pengurus Cabang PMII Jepara di Gedung Perpustakaan, UNISNU Jepara, Sabtu (10/8/2019).
Bacalagi: Mahasiswa Unisnu Peringati Hari Lingkungan Hidup Se-Dunia dengan Pungut Sampah
Para Aktifis PMII diminta dan dianjurkan untuk berperan aktif dalam menjaga kondusifitas kampus Unisnu, dengan menangkal berbagai macam aliran ekstrimisme. Hal ini agar tidak terkontaminasi dengan paham paham dan potensi dari gerakan radikalisme yang akan menghancurkan keutuhan NKRI. Para Aktifis disarankan untuk terus belajar dengan NU dan ngaji pada para ulama NU sebagai benteng NKRI.
Gerakan Radikalisme dan terorisme sudah menyebar ke semua lini, terkhusus pada dunia pendidikan di Indonesia, salah satunya adalah Universtias NU yang dibidiknya. Karena NU adalah benteng NKRI maka Universitas dibawah naungan NU adalah target utama mereka untuk menyerangnya. Sehingga para aktifis PMII diminta untuk memahami ajaran NU secara menyeluruh, agar kuat pondasinya.
“Keberadaan PMII di Jepara mempunyai banyak fungsi, fungsi sebagai organisasi, yang kedua adalah berfungsi untuk mengcounter atau menangkal gerakan radikalisme dan ekstrimisme yang akan merusak lingkungan kampus, khususnya Unisnu” kata Mulyadji, Asisten II Setda Jepara.
Bacalagi: UNISNU Jepara Terjunkan 28 Mahasiswa KKN di Desa Semat Tahunan
Mulyaji menghimbau kepada para aktivis PMII untuk dapat melakukan satu perubahan, yang sesuai dengan maksud serta tujuan dari didirikannya PMII yang sebagai sebuah organisasi ke-pemuda-an. Karena PMII adalah organisasi kepemudaan yang mengarah kepada organisasi keislaman dan juga kebangsaan. Hal inilah yang menjadi istimewa dari para aktifisnya karena para aktifis ini bernaung di organisasi yang berbeda dengan organisasi lainnya di kampus.
“Para pemuda pemudi aktifis PMII haruslah sering update dan upgrade dari sisi intelektualitas, pola pikirnya, dan juga hal terkait tentang kebangsaan,” terang Mulyaji.
Mulyaji menerangkan bahwa penyebab dari munculnya aliran dan paham-paham radikalisme dan juga ekstrimisme adalah sikap individualistik dan menurunnya sikap sosial kemasyarakan yang mengakibatkan menurunnya kerukunan antar warga masyarakat. Oleh karena itu, sikap seperti ini harus dibuang jauh jauh. Sebagai aktifis harus bisa memberikan contoh sikap sosial kemasyarakatan yang tinggi kepada sesama mahasiswa.
PMII yang sekarang sudah berusia yang ke-59, harus mampu tumbuh dengan kokoh dan mampu menjaga NKRI dengan utuh. Mulyaji menilai dari sisi solidaritas, peran PMII dan juga keberadaannya di Jepara ini sangat dibutuhkan untuk dapat bermitra dengan masyarakat serta lingkungannya, termasuk dengan Pemkab Jepara.
Bacalagi: Anggi dan Prima Tepilih Ikut Jambore Dunia di Amerika
Mulyaji melanjutkan, PMII ini tidak hanya sebagai mesin kritik saja, namun harus mampu memberikan solusi yang dituangkan dalam sebuah bentuk aksi nyata yang ingin diraih dalam masyarakat. Hal ini dikarenakan pada prinsipnya bahwa sebuah negara, yang juga termasuk didalam ruang lingkup kecil yaitu Pemkab Jepara, adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kami mengucapkan selamat kepada ketua yang terpilih dan seluruh jajaran pengurus, semoga PMII akan lebih maju dan jaya,“ terang Mulyaji.
Para aktifis PMII Unisnu Kabupaten Jepara ini diajak untuk menangkal paham-paham radikal dan ekstrimisme yang masuk di lingkungan kampus. Hal ini disampaikan oleh Asisten II Setda Jepara, yang mewakili Plt Bupati Jepara, Dian Kristiandi, untuk memberikan sambutan di acara pelantikan Pengurus Cabang PMII Jepara di Gedung Perpustakaan, UNISNU Jepara, Sabtu (10/8/2019).
Bacalagi: Mahasiswa Unisnu Peringati Hari Lingkungan Hidup Se-Dunia dengan Pungut Sampah
Para Aktifis PMII diminta dan dianjurkan untuk berperan aktif dalam menjaga kondusifitas kampus Unisnu, dengan menangkal berbagai macam aliran ekstrimisme. Hal ini agar tidak terkontaminasi dengan paham paham dan potensi dari gerakan radikalisme yang akan menghancurkan keutuhan NKRI. Para Aktifis disarankan untuk terus belajar dengan NU dan ngaji pada para ulama NU sebagai benteng NKRI.
Gerakan Radikalisme dan terorisme sudah menyebar ke semua lini, terkhusus pada dunia pendidikan di Indonesia, salah satunya adalah Universtias NU yang dibidiknya. Karena NU adalah benteng NKRI maka Universitas dibawah naungan NU adalah target utama mereka untuk menyerangnya. Sehingga para aktifis PMII diminta untuk memahami ajaran NU secara menyeluruh, agar kuat pondasinya.
“Keberadaan PMII di Jepara mempunyai banyak fungsi, fungsi sebagai organisasi, yang kedua adalah berfungsi untuk mengcounter atau menangkal gerakan radikalisme dan ekstrimisme yang akan merusak lingkungan kampus, khususnya Unisnu” kata Mulyadji, Asisten II Setda Jepara.
Bacalagi: UNISNU Jepara Terjunkan 28 Mahasiswa KKN di Desa Semat Tahunan
Mulyaji menghimbau kepada para aktivis PMII untuk dapat melakukan satu perubahan, yang sesuai dengan maksud serta tujuan dari didirikannya PMII yang sebagai sebuah organisasi ke-pemuda-an. Karena PMII adalah organisasi kepemudaan yang mengarah kepada organisasi keislaman dan juga kebangsaan. Hal inilah yang menjadi istimewa dari para aktifisnya karena para aktifis ini bernaung di organisasi yang berbeda dengan organisasi lainnya di kampus.
“Para pemuda pemudi aktifis PMII haruslah sering update dan upgrade dari sisi intelektualitas, pola pikirnya, dan juga hal terkait tentang kebangsaan,” terang Mulyaji.
Mulyaji menerangkan bahwa penyebab dari munculnya aliran dan paham-paham radikalisme dan juga ekstrimisme adalah sikap individualistik dan menurunnya sikap sosial kemasyarakan yang mengakibatkan menurunnya kerukunan antar warga masyarakat. Oleh karena itu, sikap seperti ini harus dibuang jauh jauh. Sebagai aktifis harus bisa memberikan contoh sikap sosial kemasyarakatan yang tinggi kepada sesama mahasiswa.
PMII yang sekarang sudah berusia yang ke-59, harus mampu tumbuh dengan kokoh dan mampu menjaga NKRI dengan utuh. Mulyaji menilai dari sisi solidaritas, peran PMII dan juga keberadaannya di Jepara ini sangat dibutuhkan untuk dapat bermitra dengan masyarakat serta lingkungannya, termasuk dengan Pemkab Jepara.
Bacalagi: Anggi dan Prima Tepilih Ikut Jambore Dunia di Amerika
Mulyaji melanjutkan, PMII ini tidak hanya sebagai mesin kritik saja, namun harus mampu memberikan solusi yang dituangkan dalam sebuah bentuk aksi nyata yang ingin diraih dalam masyarakat. Hal ini dikarenakan pada prinsipnya bahwa sebuah negara, yang juga termasuk didalam ruang lingkup kecil yaitu Pemkab Jepara, adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kami mengucapkan selamat kepada ketua yang terpilih dan seluruh jajaran pengurus, semoga PMII akan lebih maju dan jaya,“ terang Mulyaji.