Jakarta - Rencana Penyelenggaraan Balapan Formula E di Ibukota Jakarta, sudah semakin dekat. Pasalnya Balap Formula E ini sudah merumuskan Anggaran dari APBD 2019 dan 2020.
Hingga sekarang ini, Anggaran total Rp 1,6 triliun yang dianggarkan dari ke empat pos anggaran yang sudah diajukan. Jumlah Dana untuk Balapan Formula E ini diajukan oleh Pemprov DKI didalam APBD-P (Anggaran Belanja dan Pendapatan Daerah Perubahan) 2019 dan juga APBD 2020.
Bacalagi: 12 Mobil Tercepat Lebih Dari 400+ km / jam
Dari empat Pos Anggaran, Pos pembagian anggaran yang pertama akan digunakan Pemprov DKI Jakarta untuk tuan Rumah yang sebagai penyelenggara Formula E. Dana akan disetor dalam waktu dekat.
Setoran Dana ini diberikan kepada FIA (Federasi Otomotif Internasional) senilai 20 juta poundsterling atau sama dengan Rp 345,9 miliar sebagai dana commitment fee atau penyelenggaraan Balapan Formula E.
Dari Anggaran tersebut, DPRD DKI Jakarta sudah menyetujui dalam pembahasan KUPA-PPAS (Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Plafon Prioritas Anggaran Sementara) sebagai rancangan APBD-P 2019. Dalam pembahasan KUPA-PPAS, anggaran yang sudah disetujui senilai 20,79 juta poundsterling atau sama dengan Rp 360 miliar.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Triwisaksana mengatakan bahwa Formula E merupakan kegiatan Diaspora yang sudah menganggarkan Rp 360 miliar. Kemudian penambahan anggaran diajukan kembali oleh Pemprov DKI senilai 22 juta poundsterling dalam kegiatan penyelenggaraan dan juga 35 juta euro untuk proses asuransi balapan Formula E. Pengajuan ini dibahas dalam rapat KUPA-PPAS 2020.
Bacalagi: GIIAS 2019: Mercedes-AMG G63 Jadi Mobil Termahal
Pegajuan anggaran tidak hanya melalui Diaspora saja, Pemprov DKI Juga mengajukan dana senilai Rp 305,2 miliar ke BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) yaitu kepada PT Jakarta Propertindo atau Jakpro yang berupa pengajuan penyertaan modal daerah (PMD). Sedangkan PT Jakpro merupakan Perusahaan BUMD yang sudah dimandatkan oleh Anis Baswedan, Gubernur DKI Jakarta, untuk menyelenggarakan balapan Formula E.
Dana yang sudah diajukan dari PMD ini akan digunakan sebagai pre feasibility study (FS) dan juga research and development (R&D) senilai Rp 5 miliar. Kemudian, Rp 10 miliar akan digunakan sebagai layanan umum, yaitu keamanan, Parkir, kebersihan, pengelolaan sampah, MCK/toilet, manajemen lalu lintas jalan.
Anggaran senilai Rp 67,2 miliar akan digunakan sebagai pembuatan lintasan / trek Formula E dan jalur balap. Untuk anggaran pembangunan dinding dan pagar senilai Rp 48 miliar, dan untuk perbaikan jalan dan juga civil works senilai Rp 112 miliar.
Dana Rp 6 miliar juga dianggarkan untuk upah tim pelaksana lokal yang akan dibagi untuk 50 orang selama 12 bulan. Dana Rp 32 miliar juga digunakan sebagai safety dan race materials, serta Dana Rp 25 miliar adalah anggaran untuk biaya tak terduga. Sedangkan untuk dana Rp 600 juta ini dianggarkan sebagai anggaran untuk sosialisasi dan pre-event menjelang perhelatan balap Formula E.
Bacalagi: Jepara Bakal Jadi Tuan Rumah JAMNAS SKIn 2019
Dari penyelenggaraan balapan mobil listrik ini, Anies memperkirakan akan memberikan potensi pendapatan hingga Rp 1,2 triliun. Perkiraan ini juga masih kurang 0.6 T untuk balik Anggaran.
"Kami keluarkan biaya tapi akan dapat nilai konservatif sekitar Rp 1,2 triliun. Apalagi kalau asumsi penonton dan lain-lain sangat konservatif sekali. Jadi Insya Allah bisa lebih besar lagi," kata Anies Baswedan, Gubernur Jakarta.
Rencana Penyelenggaraan Balap Formula E ini pada bulan Juni 2020.
Hingga sekarang ini, Anggaran total Rp 1,6 triliun yang dianggarkan dari ke empat pos anggaran yang sudah diajukan. Jumlah Dana untuk Balapan Formula E ini diajukan oleh Pemprov DKI didalam APBD-P (Anggaran Belanja dan Pendapatan Daerah Perubahan) 2019 dan juga APBD 2020.
Bacalagi: 12 Mobil Tercepat Lebih Dari 400+ km / jam
Dari empat Pos Anggaran, Pos pembagian anggaran yang pertama akan digunakan Pemprov DKI Jakarta untuk tuan Rumah yang sebagai penyelenggara Formula E. Dana akan disetor dalam waktu dekat.
Setoran Dana ini diberikan kepada FIA (Federasi Otomotif Internasional) senilai 20 juta poundsterling atau sama dengan Rp 345,9 miliar sebagai dana commitment fee atau penyelenggaraan Balapan Formula E.
Dari Anggaran tersebut, DPRD DKI Jakarta sudah menyetujui dalam pembahasan KUPA-PPAS (Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Plafon Prioritas Anggaran Sementara) sebagai rancangan APBD-P 2019. Dalam pembahasan KUPA-PPAS, anggaran yang sudah disetujui senilai 20,79 juta poundsterling atau sama dengan Rp 360 miliar.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Triwisaksana mengatakan bahwa Formula E merupakan kegiatan Diaspora yang sudah menganggarkan Rp 360 miliar. Kemudian penambahan anggaran diajukan kembali oleh Pemprov DKI senilai 22 juta poundsterling dalam kegiatan penyelenggaraan dan juga 35 juta euro untuk proses asuransi balapan Formula E. Pengajuan ini dibahas dalam rapat KUPA-PPAS 2020.
Bacalagi: GIIAS 2019: Mercedes-AMG G63 Jadi Mobil Termahal
Pegajuan anggaran tidak hanya melalui Diaspora saja, Pemprov DKI Juga mengajukan dana senilai Rp 305,2 miliar ke BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) yaitu kepada PT Jakarta Propertindo atau Jakpro yang berupa pengajuan penyertaan modal daerah (PMD). Sedangkan PT Jakpro merupakan Perusahaan BUMD yang sudah dimandatkan oleh Anis Baswedan, Gubernur DKI Jakarta, untuk menyelenggarakan balapan Formula E.
Dana yang sudah diajukan dari PMD ini akan digunakan sebagai pre feasibility study (FS) dan juga research and development (R&D) senilai Rp 5 miliar. Kemudian, Rp 10 miliar akan digunakan sebagai layanan umum, yaitu keamanan, Parkir, kebersihan, pengelolaan sampah, MCK/toilet, manajemen lalu lintas jalan.
Anggaran senilai Rp 67,2 miliar akan digunakan sebagai pembuatan lintasan / trek Formula E dan jalur balap. Untuk anggaran pembangunan dinding dan pagar senilai Rp 48 miliar, dan untuk perbaikan jalan dan juga civil works senilai Rp 112 miliar.
Dana Rp 6 miliar juga dianggarkan untuk upah tim pelaksana lokal yang akan dibagi untuk 50 orang selama 12 bulan. Dana Rp 32 miliar juga digunakan sebagai safety dan race materials, serta Dana Rp 25 miliar adalah anggaran untuk biaya tak terduga. Sedangkan untuk dana Rp 600 juta ini dianggarkan sebagai anggaran untuk sosialisasi dan pre-event menjelang perhelatan balap Formula E.
Bacalagi: Jepara Bakal Jadi Tuan Rumah JAMNAS SKIn 2019
Dari penyelenggaraan balapan mobil listrik ini, Anies memperkirakan akan memberikan potensi pendapatan hingga Rp 1,2 triliun. Perkiraan ini juga masih kurang 0.6 T untuk balik Anggaran.
"Kami keluarkan biaya tapi akan dapat nilai konservatif sekitar Rp 1,2 triliun. Apalagi kalau asumsi penonton dan lain-lain sangat konservatif sekali. Jadi Insya Allah bisa lebih besar lagi," kata Anies Baswedan, Gubernur Jakarta.
Rencana Penyelenggaraan Balap Formula E ini pada bulan Juni 2020.