Iklan

Iklan

,

Iklan

Jemaah Haji Indonesia Jangan Sampai Terpisah di Jamarat

14 Agu 2019, 07:27 WIB Last Updated 2019-08-14T00:30:52Z
Mekkah - Berakhirnya bermalam dan berakhirnya ritual melontar jumroh, separuh lebih jemaah haji asal Indonesia sudah meninggalkan tenda-tendanya di Mina. Kepala Satgas Mina dari Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 2019, Akhmad Djauhari mengatakan bahwa Selasa (13/8) ini hari adalah hari terakhir para jamaah haji berada di Mina untuk jemaah haji yang melakukan Nafar Awal.

“Biasanya para jamaah haji dari Indonesia akan melakukan ibadah lontar jumrah dengan keberangkatannya yang mulai jam 12 malam. Jamaah Haji yang melakukan Nafar Awal ada sekitar lebih dari 120 ribu Jamaah, yaitu sekitar 57% jumlah jamaah haji dari indonesia yang mengambil Naftar Awal.

Bacalagi: Pelepasan Jemaah Haji Jepara Serempak Hari Ini dilepas sebanyak 1133 orang

"Kemungkinan saat tanggal 12 Zulhijah, jamaah haji dari Indonesia yang masih di Mina ada sekitar 92 ribu para jemaah haji” kata Djauhari.

Sedangkan untuk perjalanan menuju ke Makkah dari Mina, jamaah haji disiapkan bus naqobah. Hal ini dilakukan sama seperti pada saat pemberangkatan dari Mekkah ke Arafah dengan menggunakan 21 bus tiap maktab. Djauhari juga mengimbau kepada para jamaah haji untuk tetap menjaga kesehatan tubuh agar tetap dalam kondisi fit.

“Saat beraktivitas di luar ruangan yang terbuka maka sebaiknya membawa bekal air minum. Jika air sudah kehabisan, maka dapat diisi di sepanjang perjalanan yang banyak tersedia dari berbagai fasilitas yang memberikan air minum,” kata Djauhari.

Bacalagi: Kiai Said Hadir di Ponpes Hadziqiyyah Jepara diberi Kejutan

"Gunakan dengan baik alat pelindung diri yang termasuk payung, juga masker, dan juga kacamata hitam. Hal ini untuk melindungi diri pada siang hari karena dirasa cukup panas,” imbuhnya.

Amirul Hajj, Lukman Hakim S, mengingatkan agar rombongan jemaah haji dari Indonesia jangan sampai terpisah di Mina dan lainnya terutama di Terowongan Muashim.

Pergerakan jemaah Nafar Awal tercatat mulai pukul 7 pagi dan jemaah akan diangkut mulai pergerakan menuju Makkah atau hotel dimana para jamaah menetap.

Hal itu seperti disampaikan Menteri Agama yang juga Amirul Hajj Lukman Hakim Saifuddin, di Kota Makkah, Arab Saudi, Senin (12/8).

“Kami berikan anjuran, saran, himbauan kepada jemaah haji Indonesia bahwa jarak antara tenda dan Jamarat cukup jauh. Oleh karena itu, diharuskan berkelompok atau rombongan dalam bepergian menuju dan dari jamarat, jangan terpisah,” jelas Amirul Hajj.

Pada saat ini, kata Amirul Hajj, sebagai puncak musim haji tidak hanya arus manusia yang sangat banyak, tetapi dalam titik-titik tertentu ada persimpangan jalan.

Bacalagi: Air Makhluk Pertama yang diciptakan Allah Ta'ala

"Kalau kemudian terpisah rombongan, ada kemungkinan bisa tersesat dan sulit menemukan kelompoknya kembali," terang Lukman, Amirul Hajj..

Ia juga berpesan agar bagi yang sudah lansia sebaiknya tidak memaksakan diri untuk ke Jamarat karena melontar jamrah bisa diwakilkan.

Iklan