Jepara - Insiden kebakaran di bulan Agustus 2019 ini sudah beberapa kali. Musim Kemarau dan penyebab lain juga menjadikan kebakaran di beberapa Gudang mebel di Jepara. Sebuah gudang di Desa Bawu, Kecamatan Batealit, Jepara tidak bisa diselamatkan dari amarah si jago merah.
Sudah tidak kali ini saja, peristiwa ini merupakan kesekian kalinya kebakaran terjadi di gudang H Bawazir di RT 22 RW 5, Desa Bawu, Batealit, Jepara. Api diketahui berkobar dan merusak seluruh bagian gudang pada Sabtu (10/08/2019), sekitar pukul 1:30 pagi WIB di pagi hari.
Bacalagi: Mahasiswa Unisnu Peringati Hari Lingkungan Hidup Se-Dunia dengan Pungut Sampah
"Sumber Api itu diperkirakan berasal dari akibat korsleting listrik di gudang mebel." kata Kepala Seksi Pemadam Kebakaran Jepara, Surana. Upaya pemadaman dilakukan oleh petugas yang dibantu oleh warga setempat.
Gudang furniture itu dikenal sebagai tempat produksi sejumlah furniture. Percikan dari korslenting listrik, menyebabkan kebakaran. Peristiwa ini diketahui dari laporan masyarakat yang melaporkan kejadian kebakaran yang terjadi di tempat kejadian untuk melakukan upaya pemadaman.
"Kerugian dari kejadian ini menurut perkiraan pemiliknya sekitar Rp 100 juta. Sejumlah alat produksi dan bahan produksi diketahui sudah terbakar habis. Peristiwa kebakaran Gudang Mebel ini tidak memakan korban," jelas Surana, Sabtu (10/8/2019).
Peristiwa kebakaran juga terjadi berturut-turut dalam beberapa minggu terakhir di wilayah Jepara. Sehari sebelumnya, pada Jumat (9/8/2019) subuh, kebakaran terjadi di Rengging Pecangaan. Dan minggu yang lalu (4/8/19), api besar menghancurkan sebuah gudang mebel besar di desa Kecapi. Peristiwa Kebakaran tersebut menimpa Gudang Mebel PT Republic Furniture dan diperkirakan kerugiannya mencapai sekitar Rp. 4 miliar. Peristiwa kebakaran ini diketahui pertama kali oleh warga sekitar pukul 07.30 WIB.
Surana berharap dari insiden ini masyarakat dapat meningkatkan kewaspadaan. Musim kemarau yang mulai bergulir sekarang cenderung menyebabkan kebakaran. Bahkan di malam hari, kebakaran dapat terbukti terjadi jika tidak waspada.
Bacalagi: GP Anshor Kalinyamat di Lantik di Mapolsek Kalinyamatan
Gudang mebel PT. Republik diketahui adalah milik Didik Irawan, warga Desa Krapyak, Tahunan, Jepara. Peristiwa kebakaran ini pertama kali diketahui oleh warga Kecapi. Mereka melihat api naik dari gudang.
Menurut Suhadi (43), warga Kecapi RT 4 RW 6, warga langsung berinisiatif melakukan pemadaman. Gerbang gudang yang terkunci akhirnya dibongkar secara paksa, dalam upaya memadamkan api. Namun hembusan angin yang kencang membuat api membesar dalam waktu sangat cepat.
"Warga kemudian melapor ke pemadam kebakaran, dan juga mencoba untuk memberitahu gudang. Kami mencoba yang terbaik untuk mencoba memadamkannya, tetapi api berkembang pesat," kata Suhadi, di tempat kejadian.
Pemadam Kebakaran Pemerintah Kabupaten Jepara mencoba menyelesaikan situasi dengan mengerahkan 2 truk pemadam kebakaran dan 3 kapal tanker pasokan air. Tanker pasokan air yang dikerahkan harus memiliki setidaknya 5 isi ulang.
Menurut Sudarno, salah satu petugas pemadam kebakaran, upaya memadamkan api menghadapi beberapa kendala. Selain angin kencang, ada banyak bahan yang mudah terbakar di rumput.
"Perkiraan sementara, api berasal dari sisa pembakaran dalam oven kayu. Karena belum sepenuhnya mati, maka diperbesar dan menyebar untuk membakar beberapa bagian gudang. Untungnya tidak ada korban," kata Sudarno.
Bacalagi: Tradisi Perang Obor Desa Tegal Sambi Jepara
Pemilik PT. Republik, Didik Irawan tidak dapat dihubungi untuk konfirmasi mengenai insiden ini. Namun dari satu karyawan mengatakan, kejadian ini menyebabkan kerugian hingga sekitar Rp4 miliar.
Kerugian itu diperkirakan terjadi karena ada 5 kontainer produk furnitur taman yang siap diekspor ke Amerika Serikat, namun terbakar habis. Selain itu, masih ada 2 wadah produk furniture yang siap dikemas.
Sudah tidak kali ini saja, peristiwa ini merupakan kesekian kalinya kebakaran terjadi di gudang H Bawazir di RT 22 RW 5, Desa Bawu, Batealit, Jepara. Api diketahui berkobar dan merusak seluruh bagian gudang pada Sabtu (10/08/2019), sekitar pukul 1:30 pagi WIB di pagi hari.
Bacalagi: Mahasiswa Unisnu Peringati Hari Lingkungan Hidup Se-Dunia dengan Pungut Sampah
"Sumber Api itu diperkirakan berasal dari akibat korsleting listrik di gudang mebel." kata Kepala Seksi Pemadam Kebakaran Jepara, Surana. Upaya pemadaman dilakukan oleh petugas yang dibantu oleh warga setempat.
Gudang furniture itu dikenal sebagai tempat produksi sejumlah furniture. Percikan dari korslenting listrik, menyebabkan kebakaran. Peristiwa ini diketahui dari laporan masyarakat yang melaporkan kejadian kebakaran yang terjadi di tempat kejadian untuk melakukan upaya pemadaman.
"Kerugian dari kejadian ini menurut perkiraan pemiliknya sekitar Rp 100 juta. Sejumlah alat produksi dan bahan produksi diketahui sudah terbakar habis. Peristiwa kebakaran Gudang Mebel ini tidak memakan korban," jelas Surana, Sabtu (10/8/2019).
Peristiwa kebakaran juga terjadi berturut-turut dalam beberapa minggu terakhir di wilayah Jepara. Sehari sebelumnya, pada Jumat (9/8/2019) subuh, kebakaran terjadi di Rengging Pecangaan. Dan minggu yang lalu (4/8/19), api besar menghancurkan sebuah gudang mebel besar di desa Kecapi. Peristiwa Kebakaran tersebut menimpa Gudang Mebel PT Republic Furniture dan diperkirakan kerugiannya mencapai sekitar Rp. 4 miliar. Peristiwa kebakaran ini diketahui pertama kali oleh warga sekitar pukul 07.30 WIB.
Surana berharap dari insiden ini masyarakat dapat meningkatkan kewaspadaan. Musim kemarau yang mulai bergulir sekarang cenderung menyebabkan kebakaran. Bahkan di malam hari, kebakaran dapat terbukti terjadi jika tidak waspada.
Bacalagi: GP Anshor Kalinyamat di Lantik di Mapolsek Kalinyamatan
Gudang mebel PT. Republik diketahui adalah milik Didik Irawan, warga Desa Krapyak, Tahunan, Jepara. Peristiwa kebakaran ini pertama kali diketahui oleh warga Kecapi. Mereka melihat api naik dari gudang.
Menurut Suhadi (43), warga Kecapi RT 4 RW 6, warga langsung berinisiatif melakukan pemadaman. Gerbang gudang yang terkunci akhirnya dibongkar secara paksa, dalam upaya memadamkan api. Namun hembusan angin yang kencang membuat api membesar dalam waktu sangat cepat.
"Warga kemudian melapor ke pemadam kebakaran, dan juga mencoba untuk memberitahu gudang. Kami mencoba yang terbaik untuk mencoba memadamkannya, tetapi api berkembang pesat," kata Suhadi, di tempat kejadian.
Pemadam Kebakaran Pemerintah Kabupaten Jepara mencoba menyelesaikan situasi dengan mengerahkan 2 truk pemadam kebakaran dan 3 kapal tanker pasokan air. Tanker pasokan air yang dikerahkan harus memiliki setidaknya 5 isi ulang.
Menurut Sudarno, salah satu petugas pemadam kebakaran, upaya memadamkan api menghadapi beberapa kendala. Selain angin kencang, ada banyak bahan yang mudah terbakar di rumput.
"Perkiraan sementara, api berasal dari sisa pembakaran dalam oven kayu. Karena belum sepenuhnya mati, maka diperbesar dan menyebar untuk membakar beberapa bagian gudang. Untungnya tidak ada korban," kata Sudarno.
Bacalagi: Tradisi Perang Obor Desa Tegal Sambi Jepara
Pemilik PT. Republik, Didik Irawan tidak dapat dihubungi untuk konfirmasi mengenai insiden ini. Namun dari satu karyawan mengatakan, kejadian ini menyebabkan kerugian hingga sekitar Rp4 miliar.
Kerugian itu diperkirakan terjadi karena ada 5 kontainer produk furnitur taman yang siap diekspor ke Amerika Serikat, namun terbakar habis. Selain itu, masih ada 2 wadah produk furniture yang siap dikemas.