Iklan

Iklan

,

Iklan

Perpustakaan Kucica Juara II lomba Perpustakaan Desa Tingkat Nasional 2019

17 Agu 2019, 23:53 WIB Last Updated 2019-08-17T17:06:13Z
Jakarta - Kota Jepra kembali mencetak prestasi di tingkat nasional. Prestasi itu ditorehkan dengan adanya Perpustakaan Desa (Perpusdes) Kucica (Aku Cinta Membaca) yang berlokasi di Desa Tulakan, Donorojo, yang meraih juara 2 Perpustakaan Terbaik Tingkat Nasional Tahun 2019 (16/8/2019).

Perpustakaan Nasional sebagai penyelenggara memberikan apresiasi Kabupaten Jepara yang dengan segala keterbatasannya berhasil meraih juara 2 lomba Perpustakaan Desa untuk Tingkat Nasional.

Bacajuga: Fatayat NU Jepara Sekolah Politik dengan KPU

Awalnya, Perpustakaan Kucica, Desa Tulakan Donorojo, ini berhasil masuk 6 besar lomba perpustakaan pada klaster A tingkat nasional. Penilaian dan pedoman atau nilai dari unsur utama adalah dalam komponen penyelenggaraan dasar di perpustakaan, yaitu pertama koleksi (printed, rekaman, dan juga online) dalam perpustakaan. Kedua adalah dari segi pelayanan di perpustakaan tersebut, dan yang ketiga adalah dari tenaga atau para pustakawan. Dan yang keempat adalah dari sarana dan prasarana yang dimiliki perpustakaan.

Dan penilaian yang paling penting adalah dari segi anggaran, perpustakaan harus mempunyai anggaran yang cukup dalam melaksanakan program yang berkelanjutan atau tidak.

Penilaian selain dari komponen tersebut, masih terdapat penilaian dari komponen penguat yaitu membangun inovasi untuk pengembangan perpustakaan, maupun kelembagaan. Selain itu, penilaian juga dilihat pada kepedulian dari masyarakat dan pemerintah daerah.

Dengan adanya rangkaian kegiatan lomba perpustakaan yang dimulai tanggal 14 - 17 Agustus 2019 di Hotel Aryaduta-Jakarta, para dewan juri mengumumkan hasil lomba perpustakaan dan sekaligus menyerahkan piala kepada pemenang.

Para juri lomba perpustakaan ini terdiri dari berbagai unsur yaitu unsur perwakilan dari Perpusnas, Kementerian Dalam Negeri, dari para ahli/pakar perpustakaan, dan juga dari Yayasan Pengembangan Perpustakaan Indonesia, T. Syamsul Bahri, Ketua Umum IPI (Ikatan Pustakawan Indonesia).

Pada tahap final tersebut, terdapat 18 perpustakaan desa/kelurahan yang lolos untuk mewakili provinsi masing-masing dan bersaing menjadi yang terbaik dari tiga klaster, yaitu Klaster A, Klaster B, dan Klaster C.

Penghargaan diserahkan langsung Deputi Bidang Pengembangan SDP (Sumber Daya Perpusnas) RI, Roro Titi Haryanti, di Hotel Aryaduta Jakarta, (Kamis 16/8/2019).

Bacalagi: Aktivis PMII Unisnu Diajak Menangkal Radikalisme

“Peserta lomba Perpustakaan Desa tingkat Nasional ini adalah proses seleksi dari tingkat kabupaten/kota, kemudian pemenang dari tingkat provinsi, dan kemudian pengiriman berkas ke tingkat nasional. Penjurian pun dimulai dari penyeleksian berkas, dan juga visitasi lapangan dari dewan juri,” terang Deni Kurniadi, Pidato pembukaan final lomba Perpustakaan Desa Tingkat Nasional di Hotel Aryaduta, Tugu Tani, Jakarta.

Perpustakaan Kucica sengaja didirikan dan dikelola oleh masyarakat Desa Tulakan, Donorojo Jepara, Jawa Tengah. Kucica ini mendapatkan anggaran dari alokasi dana desa sehingga bisa memiliki koleksi lebih dari 10.000 judul buku dan juga eksemplar. Dengan pengelolaan yang rapih, perpustakaan Kucica menjadi nomor wahid perpustakaan Desa/Kelurahan tingkat provinsi Jawa Tengah.

"Perpustakaan Kucica ini dapat mendongkrak minat baca dan juga dapat mendorong geliat ekonomi kreatif di masyarakat setempat. Sehingga Kucica ini tidak hanya menjadi tempat membaca, tetapi juga menjadi tempat berinovasi dan berkreasi." kata Sri Puryono, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Semarang.

Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Jateng, Nugroho, menambahkan Perpustakaan Kucica sudah berbasis inklusi yang melibatkan berbagai komunitas masyarakat setempat sehingga turut mengembangkan ekonomi kreatifnya.

Bacalagi: Mahasiswa Unisnu Peringati Hari Lingkungan Hidup Se-Dunia dengan Pungut Sampah

"Perpustakaan Kucica sudah berbasis inklusi, tidak hanya untuk pinjam dan baca buku saja, namun juga untuk pusat kegiatan kreatif masyarakat sekitarnya, Jadi, Kucica sudah bisa melibatkan berbagai komunitas masyarakat, termasuk juga komunitas dalam pengembangan ekonomi kreatif," terang Nugroho.

Hal ini menunjukkan bahwa komunitas yang terdapat di daerah sekitar Kucica dapat menghasilkan nilai ekonomi bagi masyarakat yang juga bisa mengakses pengetahuan dalam hal ekonomi dengan berbagai varian bentuk hasilnya.

Iklan