Wonogiri – Pesta Rakyat Jateng, diramaikan dengan menghadirkan Habib Syech untuk bersholawat bersama di Alun Alun Wonogiri tadi malam (23/8/2019). Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf mendukung minimalisir wadah plastik. Bahkan Habib Syech berpesan kepada seluruh jamaah Sholawat agar ikut minimalisir wadah plastik agar tidak menjadi sampah plastik. Habib Syech berpesan saat memberikan Mauidhoh Hasanah di acara Jateng Bersholawat Alun-alun WonoGiri Krida Bakti, Jumat (23/8/2019).
Jateng Bersholawat tadi malam juga dihadiri oleh Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen dan juga Sekda Sri Puryono. Acara Jateng Bersholawat tersebut, Habib Syech berpesan untuk dapat mengurangi penggunaan plastik. Karena sampah plastik tidak dapat diuraikan, dan merupakan kesalahan manusia jika menyebabkan penumpukan sampah plastik. Hal ini menjadi masalah baru dan banyak orang tidak peduli akan sampah plastik serta masih dengan cara membuang sampah plastik sembarangan.
Bacalagi: Pesta Rakyat Jateng: Ganjar diserbu Monyet
“Mengapa sampah plastik ini tidak boleh? Sampah plastik jangan disalahkan. Yang harusnya disalahkan itu manusianya yang buang sampah plastik. Jadi, saya minta plastik ini untuk didaur ulang, biar bisa dipakai macam-macam,” Ceramah Habib Syech.
Dalam Ceramahny, Habib Syech meminta agar para jamaah sholawat untuk berikrar agar dapat menjaga kebersihan. Dimulai dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak meninggalkan sampah plastik setelah acara Jateng Bersholawat.
Bacalagi: Pos Raya Gelar Konferensi Pers Menuju Apel Rakyat Menghadirkan Jokowi
“Mulai malam ini, di Pesta Rakyat Jawa Tengah ini harus jadi contoh kebersihan. Jateng harus jadi contoh Kebersihan nasional. Jateng bersih dan indah. Karena bersih itu perintah agama kita. An-nadhafatu minal-iman. Kebersihan merupakan tanda sebagian dari iman,” tegas Habib Syech.
Bacalagi: Munas Alim Ulama Membahas Strategi Dakwah Walisongo
Warga Desa Bulusulur, Kecamatan Wonogiri, Sri Ningsih, yang beberapa kali mengikuti Jateng Bersholawat juga mendukung akan budaya untuk mengurangi banyaknya sampah plastik dan harus digalakkan. Sri ningsih juga memberikan contoh di desanya sekarang ini sudah terdapat tiga bank sampah yang aktif dikelola oleh warga. Keberadaan bank sampah itu membantu masyarakat untuk mengelola sampah plastik di sekitar warga. Sampah plastik yang telah dihimpun, kemudian dijual ke bank sampah untuk didaur ulang.
Jateng Bersholawat tadi malam juga dihadiri oleh Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen dan juga Sekda Sri Puryono. Acara Jateng Bersholawat tersebut, Habib Syech berpesan untuk dapat mengurangi penggunaan plastik. Karena sampah plastik tidak dapat diuraikan, dan merupakan kesalahan manusia jika menyebabkan penumpukan sampah plastik. Hal ini menjadi masalah baru dan banyak orang tidak peduli akan sampah plastik serta masih dengan cara membuang sampah plastik sembarangan.
Bacalagi: Pesta Rakyat Jateng: Ganjar diserbu Monyet
“Mengapa sampah plastik ini tidak boleh? Sampah plastik jangan disalahkan. Yang harusnya disalahkan itu manusianya yang buang sampah plastik. Jadi, saya minta plastik ini untuk didaur ulang, biar bisa dipakai macam-macam,” Ceramah Habib Syech.
Dalam Ceramahny, Habib Syech meminta agar para jamaah sholawat untuk berikrar agar dapat menjaga kebersihan. Dimulai dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak meninggalkan sampah plastik setelah acara Jateng Bersholawat.
Bacalagi: Pos Raya Gelar Konferensi Pers Menuju Apel Rakyat Menghadirkan Jokowi
“Mulai malam ini, di Pesta Rakyat Jawa Tengah ini harus jadi contoh kebersihan. Jateng harus jadi contoh Kebersihan nasional. Jateng bersih dan indah. Karena bersih itu perintah agama kita. An-nadhafatu minal-iman. Kebersihan merupakan tanda sebagian dari iman,” tegas Habib Syech.
Bacalagi: Munas Alim Ulama Membahas Strategi Dakwah Walisongo
Warga Desa Bulusulur, Kecamatan Wonogiri, Sri Ningsih, yang beberapa kali mengikuti Jateng Bersholawat juga mendukung akan budaya untuk mengurangi banyaknya sampah plastik dan harus digalakkan. Sri ningsih juga memberikan contoh di desanya sekarang ini sudah terdapat tiga bank sampah yang aktif dikelola oleh warga. Keberadaan bank sampah itu membantu masyarakat untuk mengelola sampah plastik di sekitar warga. Sampah plastik yang telah dihimpun, kemudian dijual ke bank sampah untuk didaur ulang.