JEPARA - Dalam menghadapi pemilihan petinggi (Pilpet) se Kabupaten Jepara, hadir 378 calon Pilpet se-Kabupaten Jepara hadir dalam rangka mengikuti deklarasi ikrar damai Pilpet di pendopo Kabupaten Jepara, Rabu (11/9/2019). Dari 15 kecamatan kecuali Karimunjawa telah menyatakan komitmen untuk mencegah perpecahan di antara kandidat maupun pendukungnya, selama proses Pilpet berlangsung secara serentak pada 17 Oktober 2019. Ikrar Damai tersebut juga merupakan bentuk komitmen untuk siap mental kalah dan siap menang diantara calon pilpet.
Kegiatan Ikrar Damai adalah kegiatan yang digagas oleh BPD (Bagian Pemerintahan Desa) Setda Jepara, dan dihadiri oleh Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Jepara, Dian Kristiandi, serta Kapolres Jepara, juga Komandan Kodim, serta Kepala Kejaksaan Negeri. Hadir pula dari Sekda dan sejumlah kepala OPD, seluruh Camat, Muspika dan juga panitia pemilihan petinggi dari setiap desa.
Bacalagi: Bakal Calon Petinggi Setor Uang Jaminan 100 Juta untuk Ikut Pilpet
Plt Bupati Jepara, Dian Kristiandi menyatakan untuk menginginkan kepada para calon Pilpet untuk menjaga kondusifitas di masing-masing desanya. Hal ini karena, Desa dalam proses pembangunan tidak boleh ada hal hal yang tidak diinginkan bersama. Hal ini tidak akan berjalan dengan baik jika suasana kondusifitas daerah tidak terjaga.
"Ikrar Damai ini, jangan hanya diucapkan di mulut saja melainkan harus benar-benar bisa dilaksanakan," kata Andi.
Andi menjelaskan bahwa ada tiga komponen yang mempunya peran penting dalam menciptakan suasana kondusifitas dalam proses pilpet mendatang. Sebagai calon petinggi Desa harus bisa mengendalikan diri dan juga pendukungnya. sedangkan komponen lain yaitu panitia Pilpet di masing-masing desa juga harus memahami regulasi yang ada.
"Panitia Pilpet ini harus dapat menjaga sikap netralitas dan juga memahami regulasi yang ada. Walaupun yang menjadi calon Pilpet itu adalah saudaranya, maka apapun itu, panitia tetap harus menjunjung tinggi asas dari netralitas," jelas Andi.
Bacalagi: Aliansi Gerakan Buruh Jepara Menolak Revisi UU No.13 Tahun 2003.
Komponen yang ketiga, Andi meneruskan, yaitu komponen dari masyarakat itu sendiri. Sampai sekarang ini yang secara umum, masih terdengar prinsip yang tidak baik jika tidak ada amplop atau serangan fajar, maka dirinya tidak akan mencoblos. Hal ini sangat disayangkan oleh kita semua. Pihak Masyarakat harus benar benar menjaga prinsip integritas jika ingin mendapat pemimpin yang berintegritas.
Dian Kristiandi juga mengajak kepada semua komponen agar turut serta dalam memberikan pemahaman kepada semua warga masyarakatnya jika dalam proses pilpet ini adalah merupakan proses politik yang biasa di tingkat paling dasar, yaitu Desa. Oleh karena itu, demi terjaga suasana kondusifitas dan juga kerukunan ini harus menjadi tugas bersama.
Di kesempatan lain, Kabag Pemdes Setda Jepara, Siswanto juga menyampaikan bahwa dari 136 desa tersebut yang ikut menyelenggarakan pilpet. Namun terdapat dua desa yang belum sampai saat ini menetapkan calon petingginya. Sehingga di 2 desa tersebut dilakukan perpanjangan pendaftaran calon Petinggi Desa.
Bacalagi: Fatayat NU Jepara Sekolah Politik dengan KPU
"Dari 134 desa sudah ditetapkan calon petinggi dalam Pilpet pada 24 Agustus lalu, sedangkan dari dua desa ini baru melakukan penetapan nanti 19 September mendatang," kata Siswanto dalam laporannya.
Kegiatan Ikrar Damai adalah kegiatan yang digagas oleh BPD (Bagian Pemerintahan Desa) Setda Jepara, dan dihadiri oleh Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Jepara, Dian Kristiandi, serta Kapolres Jepara, juga Komandan Kodim, serta Kepala Kejaksaan Negeri. Hadir pula dari Sekda dan sejumlah kepala OPD, seluruh Camat, Muspika dan juga panitia pemilihan petinggi dari setiap desa.
Bacalagi: Bakal Calon Petinggi Setor Uang Jaminan 100 Juta untuk Ikut Pilpet
Plt Bupati Jepara, Dian Kristiandi menyatakan untuk menginginkan kepada para calon Pilpet untuk menjaga kondusifitas di masing-masing desanya. Hal ini karena, Desa dalam proses pembangunan tidak boleh ada hal hal yang tidak diinginkan bersama. Hal ini tidak akan berjalan dengan baik jika suasana kondusifitas daerah tidak terjaga.
"Ikrar Damai ini, jangan hanya diucapkan di mulut saja melainkan harus benar-benar bisa dilaksanakan," kata Andi.
Andi menjelaskan bahwa ada tiga komponen yang mempunya peran penting dalam menciptakan suasana kondusifitas dalam proses pilpet mendatang. Sebagai calon petinggi Desa harus bisa mengendalikan diri dan juga pendukungnya. sedangkan komponen lain yaitu panitia Pilpet di masing-masing desa juga harus memahami regulasi yang ada.
"Panitia Pilpet ini harus dapat menjaga sikap netralitas dan juga memahami regulasi yang ada. Walaupun yang menjadi calon Pilpet itu adalah saudaranya, maka apapun itu, panitia tetap harus menjunjung tinggi asas dari netralitas," jelas Andi.
Bacalagi: Aliansi Gerakan Buruh Jepara Menolak Revisi UU No.13 Tahun 2003.
Komponen yang ketiga, Andi meneruskan, yaitu komponen dari masyarakat itu sendiri. Sampai sekarang ini yang secara umum, masih terdengar prinsip yang tidak baik jika tidak ada amplop atau serangan fajar, maka dirinya tidak akan mencoblos. Hal ini sangat disayangkan oleh kita semua. Pihak Masyarakat harus benar benar menjaga prinsip integritas jika ingin mendapat pemimpin yang berintegritas.
Dian Kristiandi juga mengajak kepada semua komponen agar turut serta dalam memberikan pemahaman kepada semua warga masyarakatnya jika dalam proses pilpet ini adalah merupakan proses politik yang biasa di tingkat paling dasar, yaitu Desa. Oleh karena itu, demi terjaga suasana kondusifitas dan juga kerukunan ini harus menjadi tugas bersama.
Di kesempatan lain, Kabag Pemdes Setda Jepara, Siswanto juga menyampaikan bahwa dari 136 desa tersebut yang ikut menyelenggarakan pilpet. Namun terdapat dua desa yang belum sampai saat ini menetapkan calon petingginya. Sehingga di 2 desa tersebut dilakukan perpanjangan pendaftaran calon Petinggi Desa.
Bacalagi: Fatayat NU Jepara Sekolah Politik dengan KPU
"Dari 134 desa sudah ditetapkan calon petinggi dalam Pilpet pada 24 Agustus lalu, sedangkan dari dua desa ini baru melakukan penetapan nanti 19 September mendatang," kata Siswanto dalam laporannya.