Kediri, Kartininews.com - Malam takbiran Idul adha di Lapas Kelas IIA Kediri berlangsung meriah dan penuh semangat. Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) kamar santri menjadi pelopor dalam takbiran keliling yang digelar menghibur seluruh narapidana di tiap blok hunian. Suara takbir yang menggema membawa kebahagiaan dan kekhusyukan di tengah keterbatasan ruang.
Kegiatan ini menjadi sangat unik dan spesial karena dilaksanakan di lingkungan lapas dengan pengamanan ketat. Jajaran Bimbingan Kemasyarakatan dan Kesejahteraan Warga (Bimkemaswat) bersama Regu Pengamanan (Rupam) bertugas memastikan suasana tetap aman dan kondusif selama takbiran keliling berlangsung. Pengamanan dilakukan dengan disiplin tinggi tanpa mengurangi kemeriahan dan semangat para santri.
WBP kamar santri keluar bersama-sama melakukan takbiran keliling menyusuri setiap blok hunian sebagai bentuk hiburan bagi seluruh warga binaan. Prosedur pengeluaran telah melalui proses ketat sesuai aturan, sehingga keamanan tetap terjaga dan kegiatan berjalan lancar. Suara takbir yang meriah menyatukan seluruh penghuni lapas dalam kebersamaan yang penuh haru dan harapan.
Kalapas Kediri, Solichin, menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi sarana hiburan sekaligus penguatan spiritual bagi para santri. “Malam takbiran adalah momen yang penuh kebahagiaan dan keharuan. Melalui takbiran keliling ini, kami ingin menumbuhkan rasa kebersamaan dan menguatkan jiwa mereka yang sedang menjalani pembinaan,” ujarnya.
Takbiran keliling di blok hunian menjadi ajang refleksi mendalam bagi warga binaan kamar santri. Mereka diingatkan akan nilai keimanan, ketabahan, dan harapan untuk perubahan.
Dengan pengelolaan yang profesional dan pengawasan ketat, malam takbiran di Lapas Kediri tidak hanya menghadirkan suasana religius yang hangat, tetapi juga mempererat ikatan batin antar warga binaan. Kemeriahan dan kebersamaan ini menjadi sumber kekuatan dan harapan baru bagi mereka dalam menata kembali masa depan.
Lapas Kediri ikut Berkurban Sapi
Suasana haru dan penuh makna menyelimuti Lapas Kelas IIA Kediri saat para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) turut memperingati Hari Raya Idul Adha 1446 H. Meski berada di balik tembok tinggi penjagaan, semangat kebersamaan dan kekhidmatan ibadah tetap terpancar jelas melalui berbagai rangkaian kegiatan yang digelar. (Jumat, 06 Juni 2025).
Puncak perayaan dimulai dengan pelaksanaan salat Iduladha yang dilangsungkan di Lapangan Blok C Lapas. Ratusan WBP tampak khusyuk mengikuti salat berjamaah. Bertindak sebagai imam dan khatib adalah H. Rohmatullah, S.Pd.I., yang dalam khutbahnya menekankan pentingnya nilai keikhlasan, pengorbanan, dan harapan untuk kembali ke jalan yang benar dalam kehidupan.
Usai salat, kegiatan berlanjut dengan prosesi penyembelihan hewan kurban. Tahun ini, Lapas Kediri menerima satu ekor sapi dan delapan ekor kambing yang merupakan bentuk kepedulian dari berbagai pihak. Penyembelihan dilakukan secara syar’i, dan dagingnya kemudian dimasak secara massal di dapur lapas untuk kemudian dibagikan merata kepada seluruh WBP, agar semuanya turut merasakan nikmatnya hari raya kurban.
Pengurban hewan kurban sapi berasal dari Pemerintah Kota Kediri. Sementara itu, kambing berasal dari berbagai elemen, di antaranya Baznas Kabupaten Kediri, Kalapas Solichin, DPRD Kabupaten Kediri, serta Kasi Pidum Kejari Kota Kediri, Muhammad Safir. Kasi Binadik Harry Suryadi, Rekanan Pihak Ketiga, 2 orang pegawai, Keterlibatan berbagai pihak ini memperkuat solidaritas sosial dalam momentum spiritual ini.
Kalapas Kediri, Solichin, menegaskan bahwa perayaan Iduladha di Lapas bukan sekadar kegiatan keagamaan, tetapi juga sarana pembinaan rohani dan penguatan nilai-nilai kemanusiaan bagi para WBP. “Momen ini menyentuh sisi terdalam para warga binaan. Mereka diingatkan akan pentingnya kebersamaan, keikhlasan, dan harapan untuk kembali berkumpul bersama keluarga dalam kehidupan yang lebih baik ke depannya,” ucapnya.
Dengan semangat gotong royong dan dukungan dari masyarakat, perayaan Iduladha di Lapas Kediri menjadi bukti bahwa dinding pemasyarakatan tak menghalangi datangnya berkah. Justru di balik tembok itu, para WBP diajak merenungi makna hidup, menyatukan doa, dan mempererat harapan untuk menata kembali masa depan.
Berqurban di Lapas Kediri
Semangat Warga Binaan Lapas Kediri dalam pelaksanaan penyembelihan hewan qurban tampak begitu tinggi. Mereka turut ambil bagian dalam proses pemotongan hewan qurban dengan penuh antusias dan keceriaan.
Tidak sekadar membantu, para Warga Binaan juga dilibatkan langsung sebagai bagian dari tim penyembelihan. Sebelumnya, mereka telah mendapatkan pelatihan dari petugas pembinaan yang membekali mereka dengan pengetahuan tentang teknik penyembelihan yang benar, serta pentingnya menjaga kebersihan dan keamanan selama proses berlangsung.
Saat proses berlangsung, mereka menunjukkan rasa tanggung jawab yang besar. Penyembelihan dilakukan sesuai arahan dari ahli penjagal yang didatangkan secara khusus, serta diawasi secara ketat oleh petugas. Keterlibatan ini memberikan rasa bangga bagi para Warga Binaan karena dapat ikut serta dalam perayaan Idul Adha di lingkungan lapas. Daging yang telah mereka potong dan siapkan menjadi sumber kebahagiaan, baik bagi diri mereka sendiri maupun untuk rekan-rekan sesama Warga Binaan serta masyarakat sekitar.
Kalapas Kediri, Solichin, menyampaikan bahwa seluruh proses berada dalam pengawasan ketat guna memastikan semua berjalan sesuai prosedur. “Kami memastikan kualitas daging tetap terjaga dan semua tahapan dilakukan secara benar. Di samping itu, kegiatan ini menjadi kesempatan bagi para Warga Binaan untuk belajar dan memperoleh keterampilan baru yang bermanfaat di masa mendatang,” jelasnya.
Di tengah suasana kebersamaan ini, para Warga Binaan pasti teringat saat menikmati daging qurban hasil olahan sendiri bersama keluarga. Sehingga kegiatan ini juga sebagai sarana pengobat rindu mereka yang tidak hanya merayakan Idul Adha saja, tetapi juga menunjukkan bahwa di balik keterbatasan, mereka tetap bisa berkontribusi dan berbagi kebahagiaan.
Warga Binaan Lapas Kediri Berbagi dengan Masyarakat Sekitar
Memperingati Idul Adha 1446 H, Lapas Kelas IIA Kediri melaksanakan pembagian daging kurban kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), petugas, keluarga WBP, dan masyarakat sekitar sebagai wujud kepedulian dan penguatan nilai kebersamaan. (06/06/2025)
Kegiatan diawali dengan penyembelihan hewan kurban di area lapas, yang kemudian dagingnya diolah oleh dapur lapas untuk disantap bersama oleh WBP dan petugas dalam suasana kekeluargaan. Distribusi daging juga dilakukan secara tertib kepada masyarakat dan keluarga WBP yang berkunjung.
Kalapas Kediri, Solichin, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar tradisi tahunan, melainkan upaya mempererat silaturahmi dan menanamkan nilai keikhlasan serta empati. “Kami ingin seluruh pihak merasakan keberkahan Iduladha, meski dalam keterbatasan,” ujarnya.
Melalui momen ini, Lapas Kediri berkomitmen terus menumbuhkan semangat solidaritas dan kemanusiaan di dalam maupun luar lingkungan pemasyarakatan. (Red)