Hanya Menangkap Burung Cendet di Baluran Kakek 71 Tahun terancam 2 Tahun Penjara
Situbondo Kartininews.com - Seorang warga bernama Masir, Warga dusun Sekar Putih, Desa Sumberanyar Kecamatan Banyuputih Kabupaten Situbondo, harus mengalami ujian hidup yang pahit di masa tuanya.
Berawal dari menangkap burung Cendet di Kawasan Hutan Konservasi di Baluran Situbondo. Kakek ini terancam dua tahun penjara setelah ditangkap memikat burung cendet di kawasan Taman Nasional Baluran, Jawa Timur.
Kasi Intel Kejaksaan Negeri Situbondo Huda Hazamal menyatakan, penetapan tuntutan hukuman itu sudah sesuai prosedur. Kejari Situbondo menuntut Masir dengan hukuman penjara 2 tahun, sebagaimana dalam Pasal 40 B Ayat 2 huruf B UU Nomor 32 Tahun 2024 tentang Konservasi Sumber Daya Hayati dan Ekosistem.
"Tuntutan maksimal ini 10 tahun, namun sama jaksa penuntut umum diberi tuntutan 2 tahun," ujarnya, Jumat (12/12/2025).
Di usia senjanya, Masir mengaku tidak punya pekerjaan lain. Ia hanya memikat burung untuk dijual murah Rp 30 ribu per ekor hanya untuk bertahan hidup.
Kasusnya kini memasuki tahap pembelaan di Pengadilan Negeri Situbondo, setelah JPU menuntut hukuman dua tahun.
Pihak keluarga dan kuasa hukum berharap ada keringanan dari pelapor maupun majelis hakim, mengingat kondisi Masir yang sudah lanjut usia dan hidup serba terbatas.
Kuasa Hukum Apresiasi Bupati Situbondo dalam Upaya Restorative Justice Kakek Masir
Salah satu kuasa hukum Kakek Masir—kakek yang viral di Situbondo karena diduga (dan dianggap) mencuri dua burung cendet—menyampaikan apresiasi kepada Bupati Situbondo. Apresiasi diberikan atas inisiatif Bupati yang mengundang Kakek Masir untuk menandatangani surat upaya pembebasan melalui mekanisme restorative justice.
Kuasa hukum juga mengapresiasi pendampingan nonlitigasi yang diberikan, sehingga pihaknya tidak berjuang sendirian. Selain itu, apresiasi turut disampaikan kepada publik yang telah memberikan dukungan dan perhatian terhadap kasus ini. (red)
