Warga Lamongan Pertanyakan Perbaikan Jalan yang dikerjakan di Musim Hujan
Lamongan Kartininews.com - Sejumlah warga Kabupaten Lamongan mempertanyakan kebijakan perbaikan jalan yang dilakukan saat memasuki musim hujan. Pasalnya, kondisi cuaca dinilai kurang mendukung sehingga dikhawatirkan hasil pembangunan tidak maksimal dan cepat rusak.
Keluhan tersebut disampaikan Tohari, salah satu pengguna jalan, saat melintas di ruas Jalan Pahlawan yang menghubungkan Pasar Sidoharjo dengan Pasar Rakyat Sidomulyo, Selasa (16/8) siang. Ia menilai waktu pelaksanaan perbaikan jalan kurang tepat.
“Harusnya pembangunan jalan dilakukan pada musim kemarau, sekitar bulan Mei hingga Oktober. Itu puncak musim kemarau, sehingga pekerjaan tidak terganggu hujan,” ujar Tohari kepada Pojok Kiri di depan Pasar Rakyat Sidomulyo.
Menurutnya, perbaikan jalan yang dilakukan saat musim hujan justru berpotensi menimbulkan sejumlah masalah. Selain kualitas jalan yang dikhawatirkan tidak bertahan lama, aktivitas proyek juga menyebabkan kemacetan dan mengganggu kelancaran lalu lintas.
“Kalau pembangunan akses jalan dilakukan pada puncak musim hujan seperti saat ini, menurut saya kurang tepat. Jalan bisa cepat rusak dan menimbulkan kemacetan bagi pengguna jalan,” ungkapnya.
Tohari berharap, ke depan instansi terkait di Kabupaten Lamongan lebih cermat dalam menentukan waktu pelaksanaan proyek infrastruktur jalan. Ia menyarankan agar pembangunan dilakukan saat kondisi cuaca mendukung demi hasil yang lebih baik dan tahan lama.
“Untuk pembangunan jalan pada tahun-tahun berikutnya, harusnya dicermati. Jangan membangun jalan saat musim hujan,” tambahnya.
Diketahui, sejumlah titik perbaikan jalan saat ini menimbulkan kepadatan lalu lintas di dalam Kota Lamongan. Di antaranya perbaikan di ruas Jalan Made–Sugio, Jalan Pahlawan sepanjang kawasan Pasar Sidoharjo hingga Pasar Rakyat Sidomulyo, serta penambalan jalan berlubang di Jalan Veteran, Lamongan Kota.(Red)
