Iklan

Iklan

,

Iklan

RSUD Raden Mattaher Jambi Kembali Dikeluhkan Masyarakat

Kartininews
May 19, 2025, 05:15 WIB Last Updated 2025-05-18T22:15:43Z

Jambi Kartininews.com - Di balik sorotan dan kekecewaan Gubernur Jambi Al Haris tentang buruknya manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mattaher terhadap Dewan Pengawasan (Dewas) RSUD, yang terus melaporkan pelayanan yang buruk.


Salah satu anggota masyarakat kembali mengajukan keluhan kepada awak media, yang enggan disebutkan namanya. Ia mengeluh bahwa kondisi di dalam ruangan yang ia tepati saat ini tidak memiliki fasilitas pendingin.

Dia mengeluh kepada media pada hari Minggu (18/5), mengatakan, “Ruangan panas bang, kipas angin ada, tapi terbatas?, kami harus membawa kipas angin sendiri dari rumah, apakah memang seperti itu disini bang, apakah karena pakai BPJS kelas III pelayanannya kurang diperhatikan?”

Dengan mempertimbangkan kenyamanan pasien dan status RSUD Raden Mattaher sebagai rumah sakit pemerintah, ia meminta Pemerintah Provinsi Jambi untuk segera menangani masalah ini.

"Pak Al Haris, tolong perbaiki manajemen pelayanan di RSUD (Raden Mattaher) ini segera". Lanjutnya Dia mengatakan, "Kami juga diminta untuk menunggu beberapa jam karena pendaftaran kamar karena kamar masih penuh."

Dia kemudian menyatakan, "Kami menunggu dengan lama, bang, sedangkan orang tua saya sudah sakit waktu itu. Kami harus disuruh menunggu katanya memang prosedur jika kamar lagi penuh. Sedangkan kami jauh, bang, dirujuk dari rumah sakit kabupaten yang memakan waktu kurang lebih dua tahun."

Pada Jum’at (11/4/25) bahwa Gubernur Al Haris mengatakan menerima banyak laporan terkait pelayanan RSUD tersebut dan langsung menggelar rapat mendadak dengan mengumpulkan semua manajemen RSUD Raden Mattaher itu. Selain pejabat RSUD Raden Mattaher, Gubernur Jambi Al Haris juga memanggil Sekda, Kepala BKD, dan Inspektur Inspektorat, dalam rapat mendadak yang berlangsung di aula Diklat RSUD Raden Mattaher.

Selain itu, Al Haris menyatakan bahwa pelayanan RSUD Raden Mattaher tidak menunjukkan kemajuan. Dia juga menyatakan bahwa karena manajemen tidak memiliki perencanaan, kinerja tidak dapat diukur.

Dia menyatakan bahwa banyak keluhan telah diajukan dan manajemen rumah sakit belum mengambil tindakan apa pun. Misalnya, AC yang tidak berfungsi di ruangan IGD seharusnya ditangani segera dengan menggunakan anggaran atau dana BLUD rumah sakit ini.

Dia juga menyatakan bahwa para pejabat harus dapat mengambil keputusan dan tindakan, misalnya banyak AC di ruangan atau AC yang tidak hidup, dan atap ruangan banyak bocor. Jika bocor itu menyebabkan kerusakan alat medis, rugi kita itu miliaran.

Gubernur juga melihat langsung rumah sakit ini jarang sekali melakukan kalibrasi pengujian alat medis, alat CT-scan misalnya, sehingga banyak pasien yang harus ke rumah sakit lain untuk itu.

Menurutnya, alat kesehatan di RSUD Raden Mattaher sudah baik, namun tidak menumbuhkan kepercayaan masyarakat untuk berobat. “Saya minta itu segera dibenahi karena kita punya alat sudah oke, tetapi rumah sakit di Jambi ini justru cenderung merujuk pasien ke daerah lain, artinya orang masih belum puas belum dengan pelayanan kita,” katanya.

Karena itu ia meminta Sekda provinsi dan kepala BKD untuk melakukan evaluasi segera terhadap manajemen RSUD Raden Mattaher Jambi. “Sekda dan BKD evaluasi ini, sepertinya sudah banyak yang capek di sini dan para pejabat di sini tidak punya planning, sehingga kinerja nya tidak terukur,” katanya.

Haris juga minta Sekdaprov untuk melakukan evaluasi terhadap Dewas RSUD Raden Mattaher Jambi karena tidak melakukan tugasnya sebagai pengawas dan melakukan evaluasi terhadap manajemen rumah sakit milik provinsi itu.

“Dewas di sini tidak bisa bekerja, tidak pernah Dewas melapor ke saya, apa yang dilakukannya, harus ada laporan terkait rumah sakit ini. Banyak catatan saya dengan rumah sakit ini, saya akan gelar rapat setiap tiga bulan disini,” terang Al Haris.(Red)

Iklan