Iklan

Iklan

,

Iklan

Warga Sejumlah 130 KK Korban Tanah Gerak di Sirampog Dipindah ke Huntara

Kartininews
May 27, 2025, 12:33 WIB Last Updated 2025-05-27T05:33:46Z

Brebes Kartininews.com - Di Desa Mendala, Kecamaran Sirampog, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, sebanyak 130 keluarga korban tanah gerak dipindahkan dari posko pengungsian ke hunian sementara. Sambil menunggu proses relokasi, mereka akan menetap di lokasi baru mereka.


Selama sebulan lebih, para pengungsi tinggal di tenda pengungsian di Gunung Poh, di mana aktivitas harian mereka dilakukan. Mereka akan menempari hunian sementara pada hari Rabu (21/5/2025) pukul 16.00 untuk memulai hidup baru.

Bupati Brebes, Paramitha Widya Kusuma, memimpin proses kepindahan dengan berjalan kaki beriringan. Mereka langsung menempati ruang 4 x 5 meter persegi rumah semi permanen ketika mereka tiba di tempat tinggal sementara mereka.

Huntara ini terbuat dari rangka baja ringan dengan dinding yang terbuat dari papan kalsibot. Pintu kamar adalah bagian dari rumah yang terbuat dari triplek dan berlantai semen. Ada beberapa kamar mandi bersama dan dapur di kompleks ini.

Salah satu pengungsi bernama Harris (37) mengatakan dia sedih karena tinggal di tenda penampungan selama satu bulan, meskipun dia tidak kekurangan makanan. Tidak ada privasi karena tidur, makan, dan kegiatan lainnya dilakukan bersamaan.

Mereka telah menempati tenda pengungsian sejak tanggal 18 April. Saya merasa seperti saya berada di rumah. Setelah memindahkan barang-barangnya ke huntara pada Rabu petang, Haris mengatakan, "Aku ingin punya hunian yang layak."

Tifa (18), seorang pengungsi lainnya, mengatakan dia senang bisa keluar dengan cepat dari tenda pengungsian. Dia mendambakan tempat tinggal yang nyaman bersama orang tua dan adik adiknya.

Tifa mengatakan, "Ada enaknya, tapi pengin punya tempat tinggal yang layak kaya di rumah dulu."

Warga huntara tetap akan mendapatkan bantuan sambil menunggu relokasi, kata Bupati Brebes Paramitha Widya Kusuma. Tiap individu menerima Rp 10 ribu dari Kemensos selama tiga bulan, dan mereka tetap menerima logistik dari donator.

Bupati Brebes menyatakan, "Setiap korban akan menerima bantuan Rp 10 ribu selama tiga bulan. Selanjutnya, logistik bahan makanan juga tetap diberikan, dan sumbangan para donatur."

Bupati Brebes berkomitmen dan berjanji untuk mendukung dan memperjuangkan relokasi yang lebih cepat agar orang-orang yang kehilangan rumah karena bencana alam dapat segera mendapatkan tempat tinggal tetap.

Bupati menyimpulkan, "Meskipun bukan rumah permanen, Huntara ini diharapkan dapat menjadi tempat tinggal yang aman dan layak sampai hunian tetap siap." (red)

Iklan