SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo kedatangan tamu istimewa di rumah dinasnya, Puri Gedeh Kota Semarang, Minggu (9/2). Dua tamu tersebut adalah penyandang disabilitas asal Banyuwangi, Jawa Timur.
Yang membuat istimewa, dua goweser difabel bernama Nanang Setyawan,28, dan Erwin Aditya Nur Hakiki,25, ini telah melakukan touring dari Banyuwangi hingga ke Aceh. Saat hendak pulang dari Aceh ke Banyuwangi, keduanya menyempatkan diri mampir ke rumah Ganjar.
"Pengen ketemu pak Ganjar, pengen foto bareng. Soalnya saya tahu pak Ganjar juga hobi sepedaan. Beliau juga orangnya baik, merakyat, sopan kepada siapapun," kata Nanang.
Bacalagi: Pendaratan Perdana Pesawat King Air 200GT di Bandara Ngloram Cepu Blora
Sebelum bertemu Ganjar, Nanang menceritakan kisah perjalanannya. Nanang yang tuna daksa itu mengayuh sepeda tuanya dari Banyuwangi menuju Aceh pada Juli 2019 hanya menggunakan satu kaki. Bersama Kiki yang mengalami tuna rungu dan tuna wicara, keduanya tiba di titik nol kilometer Aceh pada 3 Desember 2019.
Berbekal uang saku Rp3 juta, keduanya nekat menyelusuri ratusan kilometer jalanan dari Banyuwangi ke Aceh. Di setiap kota yang disinggahi, mereka selalu disambut oleh para pecinta sepeda tua. Namun terkadang, apabila kota masih jauh dan lelah sudah melanda, mereka rela tidur di SPBU atau tempat lainnya.
"Banyak sekali suka dukanya. Sukanya bisa ketemu banyak saudara baru sesama pecinta sepeda ontel. Dukanya ya itu, ban pecah, tidur di pom bensin, rantai lepas, rem blong sampai jatuh ke semak-semak dan lain sebagainya," imbuh Nanang tersenyum.
Selain penasaran dengan Pulau Sumatera, Nanang dan Kiki juga mengemban misi penting. Keduanya ingin memberikan semangat kepada teman-temannya penyandang disabilitas agar tetap semangat dan tidak putus asa.
"Disamping menemui saudara, gowes saya ini bertujuan untuk menjadi penyemangat bagi teman-teman difabel seperti kami. Mereka tidak boleh putus asa dan tetap menjalani hidup dengan semangat, tetap memberikan yang terbaik," pungkasnya.
Ganjar sendiri yang menemui dua goweser tersebut langsung mengacungkan dua jempolnya. Ia tidak menyangka, dua difabel asal Banyuwangi ini mampu bersepeda sampai titik nol kilometer di Aceh.
"Mereka berdua istimewa. Luar biasa hebat. Saya heran, ini karena nekat, ora duwe gawean (tidak punya pekerjaan) atau apa ya. Apalagi mas Nanang ini, mengayuh hanya pakai satu kaki, aku wae ora kuat (saya saja tidak kuat)," canda Ganjar.
Bacalagi: Presiden Jokowi Paparkan Pentingnya Indonesia Melakukan Transformasi Ekonomi
Meski begitu, Ganjar salut dengan kehebatan dua difabel asal Banyuwangi ini. Apalagi, selain untuk mencari saudara, keduanya mengusung misi penting dalam memberikan semangat kepada para penyandang disabilitas lainnya.
"Keren lah pokoknya. Mereka berdua penyandang disabilitas menyemangati rekan-rekannya dengan bersepeda. Mereka mau mengatakan, jangan patah hati dan tetap semangat kepada para penyandang disabilitas lainnya," tambahnya.
Pertemuan antara Nanang dan Kiki dengan Ganjar berlangsung sangat menyenangkan. Selain mengorek cerita selama perjalanan, Ganjar juga menggoda apakah keduanya bertemu dengan perempuan cantik. Mengingat, keduanya belum menikah.
Bacalagi: Laskar Merah Putih Marah Terhadap Kapal China di Perairan Laut Natuna Utara
Sambil tersipu malu, Nanang dan Kiki menceritakan bahwa menemukan banyak perempuan cantik. Namun yang menarik hati Nanang adalah gadis cantik asal Jambi bernama Putri. Dengan iseng, Ganjar pun meminta foto Nanang dengan Putri.
"Cantik ternyata, pinter kamu. Mbak Putri, mas Nanang naksir kamu," candanya disambut tawa Kiki. Sementara Nanang hanya tersipu malu.
Yang membuat istimewa, dua goweser difabel bernama Nanang Setyawan,28, dan Erwin Aditya Nur Hakiki,25, ini telah melakukan touring dari Banyuwangi hingga ke Aceh. Saat hendak pulang dari Aceh ke Banyuwangi, keduanya menyempatkan diri mampir ke rumah Ganjar.
"Pengen ketemu pak Ganjar, pengen foto bareng. Soalnya saya tahu pak Ganjar juga hobi sepedaan. Beliau juga orangnya baik, merakyat, sopan kepada siapapun," kata Nanang.
Bacalagi: Pendaratan Perdana Pesawat King Air 200GT di Bandara Ngloram Cepu Blora
Sebelum bertemu Ganjar, Nanang menceritakan kisah perjalanannya. Nanang yang tuna daksa itu mengayuh sepeda tuanya dari Banyuwangi menuju Aceh pada Juli 2019 hanya menggunakan satu kaki. Bersama Kiki yang mengalami tuna rungu dan tuna wicara, keduanya tiba di titik nol kilometer Aceh pada 3 Desember 2019.
Berbekal uang saku Rp3 juta, keduanya nekat menyelusuri ratusan kilometer jalanan dari Banyuwangi ke Aceh. Di setiap kota yang disinggahi, mereka selalu disambut oleh para pecinta sepeda tua. Namun terkadang, apabila kota masih jauh dan lelah sudah melanda, mereka rela tidur di SPBU atau tempat lainnya.
"Banyak sekali suka dukanya. Sukanya bisa ketemu banyak saudara baru sesama pecinta sepeda ontel. Dukanya ya itu, ban pecah, tidur di pom bensin, rantai lepas, rem blong sampai jatuh ke semak-semak dan lain sebagainya," imbuh Nanang tersenyum.
Selain penasaran dengan Pulau Sumatera, Nanang dan Kiki juga mengemban misi penting. Keduanya ingin memberikan semangat kepada teman-temannya penyandang disabilitas agar tetap semangat dan tidak putus asa.
"Disamping menemui saudara, gowes saya ini bertujuan untuk menjadi penyemangat bagi teman-teman difabel seperti kami. Mereka tidak boleh putus asa dan tetap menjalani hidup dengan semangat, tetap memberikan yang terbaik," pungkasnya.
Ganjar sendiri yang menemui dua goweser tersebut langsung mengacungkan dua jempolnya. Ia tidak menyangka, dua difabel asal Banyuwangi ini mampu bersepeda sampai titik nol kilometer di Aceh.
"Mereka berdua istimewa. Luar biasa hebat. Saya heran, ini karena nekat, ora duwe gawean (tidak punya pekerjaan) atau apa ya. Apalagi mas Nanang ini, mengayuh hanya pakai satu kaki, aku wae ora kuat (saya saja tidak kuat)," canda Ganjar.
Bacalagi: Presiden Jokowi Paparkan Pentingnya Indonesia Melakukan Transformasi Ekonomi
Meski begitu, Ganjar salut dengan kehebatan dua difabel asal Banyuwangi ini. Apalagi, selain untuk mencari saudara, keduanya mengusung misi penting dalam memberikan semangat kepada para penyandang disabilitas lainnya.
"Keren lah pokoknya. Mereka berdua penyandang disabilitas menyemangati rekan-rekannya dengan bersepeda. Mereka mau mengatakan, jangan patah hati dan tetap semangat kepada para penyandang disabilitas lainnya," tambahnya.
Pertemuan antara Nanang dan Kiki dengan Ganjar berlangsung sangat menyenangkan. Selain mengorek cerita selama perjalanan, Ganjar juga menggoda apakah keduanya bertemu dengan perempuan cantik. Mengingat, keduanya belum menikah.
Bacalagi: Laskar Merah Putih Marah Terhadap Kapal China di Perairan Laut Natuna Utara
Sambil tersipu malu, Nanang dan Kiki menceritakan bahwa menemukan banyak perempuan cantik. Namun yang menarik hati Nanang adalah gadis cantik asal Jambi bernama Putri. Dengan iseng, Ganjar pun meminta foto Nanang dengan Putri.
"Cantik ternyata, pinter kamu. Mbak Putri, mas Nanang naksir kamu," candanya disambut tawa Kiki. Sementara Nanang hanya tersipu malu.