Iklan

Iklan

,

Iklan

Mahasiswa KKN UNDIP Dampingi Produsen Jenang Kudus Guna Tingkatkan Efisiensi Produksi

Kartininews
1 Des 2022, 08:13 WIB Last Updated 2022-12-01T01:13:12Z

Kudus - Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di wilayah Kabupaten Kudus memiliki peran penting dalam perekonomian masyarakat, khususnya UMKM Jenang Kudus. Produsen Jenang Kudus, mampu wujudkan perekonomian masyarakat yang konkret dan mampu menyediakan lapangan pekerjaan bagi warga masyarakat Kudus. Selain itu, UMKM Jenang kudus juga dinilai mampu menyerap tenaga kerja yang cukup tinggi di wilayah Kabupaten Kudus.

Mahasiswa KKN Undip adakan Pendampingan sebagai langkah strategis untuk mengembangkan sektor ini agar mempunyai tingkat efisiensi produksi. Kabupaten Kudus ini terkenal dengan oleh-oleh khas jenangnya yang memiliki berbagai sentra produksi di beberapa kecamatan dan desa. Salah satunya adalah Desa Kaliputu sebagai salah satu desa cikal bakal adanya produksi jenang di Kabupaten Kudus. Desa ini memiliki potensi pengembangan yang besar dalam produksi jenang. 

Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan oleh tim KKN Tematik UNDIP, UMKM produsen jenang memiliki peluangan pengembangan yang besar. Kendati demikian masih terdapat beberapa permasalahan. 

Selaku koordinator KKN Muhammad Ginga menyampaikan, “Meskipun memiliki peluang pengembangan yang besar, tetapi pada dasarnya masih terdapat beberapa permasalahan mendasar dalam alur produksi seperti pencatatan stok bahan baku, jumlah jenang yang telah di produksi, dan pencatatan jumlah penjualan jenang yang belum tertata” ungkapnya. 

Ginga juga menilai bahwa kondisi ini berpotensi untuk menghambat UMKM Produsen Jenang untuk dapat lebih maju. 

“Secara ekonomi, dilihat dari observasi kami, ketika sebuah sistem produksi UMKM tidak dapat berjalan dengan efisien tentu akan berdampak pada implikasi peningkatan biaya produksi” jelas Ginga. 

Berangkat dari kondisi tersebut, Muhammad Ginga Nasrullah sebagai mahasiswa dengan latar belakang ekonomi berinisiatif untuk melakukan pendampingan produksi berupa penyusunan sistem pencatatan berkala bagi UMKM. Tujuan adanya program pendampingan ini adalah UMKM produsen jenang dapat meningkatkan efisiensi produksinya dengan memepertimbangkan jumlah persediaan dan permintaan jenang dari pasar. Selain itu, dengan adanya pendampingan ini diharapkan secara berkala dapat meningkatkan nilai ekonomi dan pendapatan bagi UMKM di Desa Kaliputu. 

Sistem pencatatan yang disusun meliputi beberapa hal esensial pada siklus produksi, dari hulu hingga hilir. Sistem pencatatan selanjutnya dibentuk buku dan memo dalam memudahkan UMKM dalam menggunakan sistem yang telah disusun. 

Pertama, lembaran kecil berbentuk nota yang berisi instruksi dan memo dari pemilik usaha yang akan diberikan kepada para karyawan produksi jenang. Kedua, berupa sebuah buku yang sudah dijilid spiral berisi tabel input dan output produksi harian. Selain itu, penanggung jawab produksi dari masing masing jenang juga menjadi elemen yang dimasukkan kedalam sistem pencatatan input dan output produksi. Hal ini berguna bagi pemilik usaha untuk dapat melihat tingkat produktivitas dari karyawannya. Ketiga, berupa tabel setoran produk jenang ke para pembeli grosir beserta kolom barang retur. Pada bagian pencatatan ini juga terdapat catatan riwayat penjualan produk dan database dari pembeli.

Peningkatan permintaan jenang mendorong produsen jenang untuk dapat memiliki sistem yang lebih tertata. Hidayati Munaya atau kerap dipanggil Bu Ida selaku pemilik rumah produksi jenang rizqina mengaku selama ini masih kesulitan untuk dapat mengatur jumlah produksi.

“Ya biasanya kalo kami produksi jenang itu cuman sebatas menyesuaikan stok di toko aja mas, engga ditarget secara spesifik per harinya” terang Bu Ida. 

Namun dengan adanya peningkatan permintaan menyebabkan rumah produksi jenang rizqina sedikit kesulitan dalam memenuhi permintaan dari pasar.

Pendampingan pencatatan produksi dilakukan pada hari Senin tanggal 21 November 2022 pagi hari bersama Bu Ida selaku pemilik perusahaan jenang bersama beberapa karyawan. Dengan adanya pendampingan dalam pencatatan alur produksi ini, UMKM produsen jenang merasa sangat terbantu dalam merencanakan produksi kedepannya. Bu Ida selaku pemilik rumah produksi jenang rizqina menyampaikan;

“Kita terbantu banget mas apalagi ini habis pandemi dan mendekati akhir tahun biasanya bakal banyak pesenan dan permintaan dari konsumen. Kalau engga dikelola takutnya nanti takutnya banyak stok yang gak tercatat. Selain itu dengan adanya logbook produksi, pencatatan produksi di perusahaan jenang kami jadi lebih rapi”. tutur Bu Ida.

Hal senada disampaikan oleh salah satu karyawan rumah produksi jenang Rizqina, Solikhin, “Dengan kehadiran mahasiswa KKN Tematik UNDIP, saya jadi mengerti tentang pentingnya pencatatan bahan baku untuk produksi. Saya berharap semoga usaha ini bisa berkembang lebih besar lagi dan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.” Ujarnya. 

Iklan